Ucapan terimakasih Dari Tetangga Bukit Cindawan,,

Kenapa dari tetangga bukit Cindawan, karena ketika menulis ini saya berada di Bukit Limau manih, sebelah selatan bukit Cindawan.

Ucapan terimakasih ini special untuk Bukit Cindawan, tempat saya dan teman2 sering (sering³) melakukan kegiatan lapangan, belajar survive di alam, mengenal jenis tumbuhan hutan hujan tropi

Bukit Cindawan juga jadi saksi lahir dan datangnya saudara-saudara baru, perginya saudara-saudara yang lain, bahkan jadi saksi atas pertengkaran-pertengkaran kecil antar saudara.

Aneh juga kenapa Bukit ini buat saya jai tertarik. Mungkin karena sejarah panjang saya banyak disana. Lebih dari 5 kali pendidikan saya dan teman2 lakukan disana. Apa ga bosan…??? Ya bosan lah, tapi sepertinya Bukit ini belum mau melepaskan kami, banyak saja hal yang terjadi ketika kami mencoba untuk mencari jalur dilokasi lain. Dan yang pasti memang belum takdir dari Tuhan, bukan mistis-mistisan.

Alas an untuk mencari lokasi lain bukan semata dilandasi oleh bosan, karena memang ga akan bosan untuk ke sana. Tapi lebih karena kondisi hutan yang sudah tidak baik dan tidak memungkinkan untuk dijadikan tempat pendidikan. Setiap tahun luas areal hutan yang terbuka selalu bertambah, tanpa bisa dicegah. Kenapa…??? Kerana yang nebangi adalah masyarakat setempat.

Saya mengenal bukit Cindawan pada awalnya tahun 2004, bersama teman2 dan para senior. Saat itu, hutannya masih lebat, memang sudah ada jalur para penebang kayu, tapi hanya satu jalur. Akan tetapi pada saat saya kembali di tahun 2006, sudah ada lebih dari 2 jalur penebang kayu yang kami temui. Sangat menyedihkan memang. Sepertinya masyarakat sudah sangat buta dengan kehidupan anak cucunya kelak. Dibutakan oleh uang dan impian2 sesaat. Tapi mungkin juga mereka memang tidak tahu, tidak pernah diberi tahu atau mungkin yang tahu tidak mau tahu untuk memberikan penerangan dan penjelasan atau untuk mendiskusikan kepada mereka peranan penting hutan untuk kehidupan saat ini dan yang akan datang. Sehingga solusi mata pencaharian lain pun dapat dilaksanakan.

Tahun 2007, terjadi penyergapan oleh polisi terhadap pelaku penebangan liar, beberapa oknum ditangkap, cukong kayu alias si boss nya kabur.. dan kegiatan penebangan kayu terhenti. Hingga awal tahun 2008, ketika saya dan teman2 berkegiatan, memang tidak ada lagi kami temukan para penebang kayu. Dan beberapa lokasi yang dulunya pohonnya ditebangi, saat itu telah ditumbuhi ilalang. Tanpa bermaksud merendahkan ilalang, tapi apalah daya serimbunan ilalang dalam menyerap air bila dibandingkan dengan sebatang pohon dengan akar yang kuat.

Tahun ini, mungkin kegiatan tidak terlalu difokuskan lagi ke bukit Cindawan. Untuk itu, terimakasih untuk telah mewadahi kami selama ini. Bukan berarti tidak akan menginjakkan kaki lagi ke sana, karena kita bertetangga, bahkan sudah menjadi saudara

(USD 1116.08(USD 1737.29) ) Yah,,,