Tuesday, September 6, 2011

Kerinci, Akhir November 2009

Saya hutang cerita, cerita perjalanan pendakian Gn. Kerinci bersama teman
sehobi, semasa kuliah di Universitas Andalas, Padang. Sayang untuk dibiarkan saja
cerita ini berlalu, mumpung saya yang lagi mudik lebaran di kaki Gn. Kerinci


Menggoda sangat......
 Sebagai orang yang suka naik turun gunung (masa itu), bahkan ngejar Gn. Rinjani
sampai ke Lombok sana, agak sedikit kurang nyaman saja perasaan saya sebagai orang
kerinci tulen, tapi belum pernah menginjakkan kaki di Gunung tertinggi
di Negeri ini.
Saat itu situasi pelik. Hidup memang diisi dengan pilihan-pilihan. dan saya
sedang menunggu seorang profesor penguji sidang komprehensif S1 saya yang
sedang berada di luar kota.Dalam situasi menunggu itu, datanglah ajakan dari
para anak-anak gunung ini,"naiak kerinci wak lah un !!". Benar-benar menggoda.

Rasanya waktu itu tak perlu 3x saya pikirkan, dan saya putuskan untuk ikut dengan
tim pendakian Gn. Kerinci. Soal kompre,,, seminggu itu benar-benar saya masukkan
ke dalam peti. 'kamu tenang disini, minggu depan inshaAllah kita ketemu lagi', begitu
kira-kira.
Gn. Kerinci berjarak tempuh (+-) 6 jam dari kota Padang. Transportasi ke sana
dari kota Padang bisa menggunakan Travel Mini Bus yang berangkat setiap hari pukul
10.00 WIB pagi dan sore pukul 17.00 WIB. Dan saya sangat menyarankan untuk
berangkat pagi pukul 10.00 WIB. Karena akan ada banyak bonus yang bisa dilihat selama
perjalanan. Pemandangan kota Padang dari bukit, Gunung talang, Perkebunan Teh, Danau kembar
dan banyak lagi.

Desa terdekat dengan Gn. kerinci adalah Kersik Tuo, saat itu saya dan teman-teman
langsung menuju posko jaga TNKS (Taman nasional kerinci Seblat). Tapi posko kosong
tak berpenghuni. Lalu izin kami lakukan dengan menghubungi petugas TNKS melalui telpon.
Sehingga pendakian bisa dimulai.
benar2 tak terurus
pos jaga TNKS R10

The Team......
Ready.....
 Dari Posko jaga TNKS hingga Pintu gerbang pendakian, kita masih akan temukan jalan rakyat
dengan ladang kentang, kol dan berbagai sayurmayur di kanan kiri jalan.
Selanjutnya,, benar-benar hutan.
Jalur pendakian dari pintu gerbang menuju shelter 1 menurut saya tidak
terlalu menanjak, jika dibandingkan dengan Gn. Singgalang atau Merapi. Jalur hutan Gn. Kerinci
lebih landai. tetapi panjang, dan di awal perjalanan cukup meragukan.

Shelter 1 menuju shelter 2, perjalanan mulai menanjak, Kita bisa mendirikan Camp di kedua shelter
ini. Saat itu kami meninggalkan perlengkapan di shelter 2, dan hanya membawa barang penting untuk
perjalanan menuju puncak Gn. Kerinci. Dan pendakian menuju titik 3800 mdpl pun mulai
dengan jalur berpasir dan kerikil.

Susahnya nyari air


Pantang mati gaya
hey...... ova here............. !!!
Subhanallah....

Poto sebelum ujan
 Entah malang entah untung, separo perjalanan dari shelter 2,tim diguyur hujan.
Lebat, Angin pun kencang, karena tak ada tumbuhan yang menghambatnya. dan bagi anggota tim
yang tidak siap perlengkapannya, saya yakin sudah berasa di dalam Freezer. Bagaimana
tidak, kehujanan ditengah badai, di punggung gunung kerinci dengan ketinggian lebih dari 3000 mdpl.


dalam badai, poto sebelum turun

Semenjak Sepatu Tracking saya dipinjam dan nggak dikembalikan (Saya tulis disini, karna hingga
detik ini sang peminjam menghilang, dan tidak konfirmasi) naik gunung kembali menggunakan sendal
gunung. Dan ini sangatlah tidak nyaman buat saya jika harus melalui jalur berpasir
entah karena apa. Bahkan sempat dibimbing ketika turun. pijakan jadi tidak kuat.


Saat itu perjalanan kami putuskan untuk diteruskan, karena sepertinya hujan nya hilang-hilang timbul.
Mungkin karena dibawa angin. setelah perjalanan dilanjutkan, melewati tugu yang dibangun untuk mengenang
para pendaki yang hilang disana, hujan kian lebat dan dinginnya kian menusuk.
Diperkirakan diketinggian 3500-an mdpl, kami putuskan untuk menghentikan pendakian. dan seluruh
anggota tim harus turun.
Hampir saja voting untuk menentukan keputusan itu. mengingat anggota tim yang lain dengan perlengkapan
'tidak siap hujan' sudah tidak baik kondisinya jika diteruskan. dan anggota lain yang masih ingin lanjut.
Saya, jujur saya masih mau lanjut, tapi nanti ketika di atas pun, kalau memaksa untuk
naik, belum tentu saya bisa tegak berdiri ditengah badai, semua demi keselamatan semua.
Ini Badai bung, ini Gn. kerinci,.... halah!!
Selanjutnya turun, istirahat, berkemas dan terus turun - turun - turun hingga
kembali ke tepi pantai. Kota Padang.

pulang......... bye Kerinci


Sebuah perjalanan yang sangat mengesankan. Bersama mereka, ditengah badai, dipunggung gunung Kerinci,
di jalur berpasir dan menanjak, sempat juga kami main tebak-tebak lagu.. yang kalah harus goyang
sesuai dengan perintah. Asik-asik aja,,dari pada beku kedinginan...


Note : Saya masih sangat ingin kembali Mendaki Gn. Kerinci.
Foto : dok. Team Gn. Kerinci 2009

1 comment:

Baby Boy Ultah Idea

Temanya masih dalam rangka ultahnya rayyan nih, Jadi karena segala keterbatasan tapi si emak nya ini tetep pengen ada moment yang tercaptu...